Resensi Novel Never be The Same

    Ini tugas Bahasa Indonesia. Jarang banget gw baca novel dari awal ampe abis. Ini bisa jadi pertama kalinya gw baca novel dari awal ampe abis. Baru pertama kalinya langsung dapet tugas resensi. Si kucing. Baru pertama kali baca novel langsung resensi. Yah gitu deh, tiap hari tugas terus. Jarang banget ketemu sama yang namanya libur. Lagu Bruno Mars "The Lazy Song" bakal jarang terealisasi dalam hidup gw. 
Today I don't feel like doing anything.
Tapi tugas s'lalu ada...
ingin diriku tertidur...
malah mimpi guru killer
jdi balik kerjain tugas yang-penting
(pake nada)

Sudahlah...


Betra Kesal dengan Gay tapi Menolak Lelaki Tulen



Judul Buku                  : Never be The Same
Nama Penulis              : Monica Petra
Tahun Terbit                : 2009
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman          : 208 halaman

            Dung Dung Dung….. Suara pantulan bola oranye yang biasa disebut basket. Tampak Fredy si pujaan hati kalangan wanita yang sedang bermain basket. Betra pun termasuk kalangan tersebut. Di lain sisi ada Hans teman sejati Betra sejak kecil yang sering menyindir Fredy. Betra sangat menyukai Fredy semenjak retret hingga akhir kelas 11. Tiap campak yang diberikan Fredy kepada Betra sanggup Betra terima. Hans selalu ada di sana untuk Betra bersandar. Setelah berjuang mati – matian, Betra akhirnya merubah rasa sukanya kepada Fredy menjadi kasihan.
            Hal yang selalu ditutupi oleh Fredy semenjak kepindahannya dari Bandung. Semua itu terbongkar kembali! Ternyata campak yang diberi Fredy kepada Betra bukan karena kehendak Fredy.  Betra pun maklum akan hal itu karena kenyataan yang sulit, bahwa Fredy adalah seorang gay. Perjuangan Betra dan Hans menolong  Fredy membuahkan hasil. Namun kejadian Fredy membuat Betra trauma dan sulit menerima pria tulen seperti Hans dalam hidupnya.
            Di novel ini kita bisa mengerti hal – hal yang kadang masih terasa asing di telinga kita. Monica Petra, seorang wanita berumur matang kelahiran 1988 yang membawa cerita unik di novel ini. Never be The Same mengangkat tema gay. Gay sendiri masih merupakan kondisi yang belum lumrah kita temui di Indonesia. Namun, jika kita menemui orang dengan kelainan ini, belum tentu kita akan membantu bisa – bisa malah akan kita jauhi. Monica membawakan cerita yang menjelaskan bahwa penderita gay tidak seharusnya di jauhi, melainkan harus kita bantu bersama. Memang sedikit kontroversi membawakan tema ini, terlebih lagi novel ini tergolong dalam kategori teenlit yang pasti akan dominan dibaca oleh kaum remaja. Hal ini bisa membuat remaja merasa yakin kalau menjadi seorang gay bukanlah sesuatu yang dosa.
Walaupun begitu, Monica tetap menaruh bumbu serta kata – kata rohani dalam karyanya agar para pembaca tidak terjerumus dalam kelainan tersebut. Monica pun menaruh 1 ayat Alkitab di awal novel agar para pembaca selalu ingat untuk tidak terjun dalam hal yang negatif. Di balik itu semua, menurut saya novel ini memiliki akhir yang kurang “srek”. Sehingga pembaca mungkin akan sedikit kecewa. Tapi kekurangan tersebut mampu di netralisir dengan cover yang menarik serta banyaknya pesan moral yang dapat kita petik dari Never be The Same.
           

Novel ini bagus bagi Anda yang mungkin ingin tahu bagaimana sudut pandang seorang gay. Mengajarkan kita cara untuk membantu sesama serta berani mengambil keputusan dalam hidup. Memberi tahu remaja bahwa cinta tidak selamanya berjalan dengan mulus. Bahkan teman sejak kecil tidak menjamin tumbuhnya perasaan suka.

Sekarang, tinggal keputusan Anda. Mau beli? Atau nunggu orang iseng sobek plastik bungkusan di toko lalu baru dibaca? Begitu tuh namanya mencuri loh. Buat yang sudah nikah, bisa di beli juga untuk kado anak, ponakan, saudara, atau bahkan selingkuhan Anda (lebih baik jangan untuk rekomendasi terakhir). Jelasnya buku terbitan Gramedia tidak akan mengecewakan para pembacanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pembunuhan

Ulangan Matematika Itu Mitos